Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • polski
  • italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Others
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • polski
  • italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Others
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Menyebabkan Lebih Sedikit Rasa Sakit dan Karma: Tanaman untuk Dimakan,Bagian 3 dari 5

2024-04-28
Lecture Language:English
Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Sangat menyedihkan bahwa terkadang di banyak perkebunan, mereka membuang makanan yang tidak bisa mereka jual. Karena jika mereka membagikannya, mereka khawatir bahwa harganya akan turun dan tidak ada yang akan membayar lebih jika suplai makanannya berlimpah Maka harganya akan murah, dan mereka tak bisa menghasilkan uang. Tapi jika mereka membuang makanan, itu juga sangat, sangat mubazir. Ada banyak tenaga kerja dan pekerjaan yang dilakukan di pertanian untuk menghasilkan makanan. Banyak orang kelaparan belakangan ini, terutama dengan semakin besar dan semakin seringnya perubahan iklim dan bencana alam. Lebih buruk daripada sebelumnya. Semakin banyak orang kelaparan. Jika kita bisa lebih mengatur dan membagikan makanan itu kepada mereka yang butuh – karena toh mereka membutuhkan, mereka tak punya uang untuk membelinya, itulah mengapa mereka kelaparan. Jadi, bahkan jika Anda memberikan ke mereka, harganya tak akan turun.

Sangat sulit untuk menyuruh orang untuk hidup dengan cara yang benar. Saya hanya berharap beberapa orang akan mendengarkan dan mencoba untuk hidup dengan benar. Kita tak mengharapkan pahala untuk itu, tetapi itu akan datang. Dan pahala yang lebih besar ada di dalam hati Anda karena Anda akan merasa bahagia. Anda akan tahu bahwa Anda telah menolong orang lain. Dan Anda akan tahu bahwa Anda melakukan hal yang benar dan layak disebut sebagai seorang manusia. Tidak semua orang yang berpenampilan manusia adalah manusia, itulah masalahnya. Beberapa bahkan setengah-demon atau sebagian besar demon.

Dan baru-baru ini ada sebuah laporan tentang penelitian ilmiah. Mereka telah menemukan bahwa otak manusia pada dasarnya sangat baik, sangat lembut, sangat baik hati, sangat murah hati, dan penuh kasih. Seolah-olah mereka memiliki kualitas seperti ini di dalam sana, siap, selalu ingin... seperti tertanam di dalam otak bahwa orang-orang ingin melakukan sesuatu untuk membantu orang lain dan diri mereka sendiri.

“The Power of Kindness” by Simon Sinek – May 28, 2020: Tindakan kebaikan, tindakan murah hati adalah cara sederhana untuk membuat orang merasa nyaman. Saya sedang berjalan di jalanan Kota New York, dan seorang pria berjalan di depan saya, ranselnya terbuka dan banyak kertas terjatuh di jalan. Saya tidak terlalu memikirkannya; Saya membungkuk, mengumpulkan kertas-kertas itu, menyerahkannya kembali kepadanya, dan menunjukkan bahwa tasnya telah terbuka. Nah, di dalam tubuh kita ada zat kimia yang disebut oksitosin. Oksitosin bertanggung jawab atas semua rasa hangat dan lembut, istimewa dan bahagia. Oksitosin bertanggung jawab atas semua perasaan hangat dan keterhubungan yang kita miliki dengan satu sama lain – persahabatan, cinta. Sejumlah besar oksitosin mengalir deras ke seluruh tubuh seorang wanita saat dia melahirkan. Inilah yang bertanggung jawab atas ikatan ibu dan anak. Oksitosin menghubungkan manusia. Ada banyak cara untuk mendapatkan oksitosin. Salah satunya adalah dengan berbuat baik dan bermurah hati. Rasanya menyenangkan ketika kita berbuat baik pada seseorang, rasanya menyenangkan ketika seseorang berbuat baik pada kita.

Pada hari tersebut, saya melakukan sesuatu untuk seseorang tanpa mengharapkan imbalan. Saya merasakan sedikit lonjakan oksitosin. Saya merasa senang. Dia menoleh ke arah saya dan berkata, “Terima kasih.” Rasanya menyenangkan ketika seseorang melakukan sesuatu untuk kita tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Dia merasa nyaman. Saya berjalan ke ujung jalan. Saya menunggu untuk menyeberang jalan. Dan seorang yang tidak saya kenal sama sekali, yang kebetulan berdiri di samping saya, berkata, “Saya melihat apa yang kamu lakukan tadi. Itu sangat keren.”

Ternyata, menyaksikan sebuah tindakan kemurahan hati melepaskan oksitosin, dan dia merasa senang. Dan bagian terbaik dari oksitosin adalah semakin banyak oksitosin yang kita miliki di dalam tubuh kita, semakin murah hati kita. Ini adalah cara Bunda Alam yang berusaha mati-matian agar kita saling menjaga satu sama lain. Saya dapat menjamin bahwa orang yang menyaksikan apa yang saya lakukan, akan melakukan sesuatu yang baik untuk seseorang pada hari itu, hanya karena dia melihat seseorang melakukan sesuatu yang baik kepada seseorang pada hari itu. Jadi, bagaimana jika kita berkomitmen untuk melakukan sesuatu yang baik untuk seseorang, tanpa mengharapkan imbalan apa pun? Bayangkan apa yang terjadi di tempat kerja, bayangkan apa yang terjadi di rumah, bayangkan apa yang terjadi dengan teman-teman kita. Tapi itu harus tulus.

Jadi, dalam cerita rakyat Asia, mereka mengatakan bahwa manusia pada awalnya memiliki kualitas yang sangat baik, kualitas yang mulia. Di Âu Lạc (Vietnam), kami katakan “Nhân chi sơ tính bản thiện”, yang berarti, “Pada mulanya, kualitas manusia sangat mulia, sangat baik”.

Jadi, mengapa kita bisa merosot ke tahap seperti ini, bahkan bisa membunuh orang lain, saling bunuh, dan membunuh insan-hewan, membuat mereka menderita sepanjang hidup mereka, menjalani hidup yang tersiksa, lalu membunuh mereka untuk dimakan, dan masih menyebut diri kita sebagai manusia? Karena mereka telah melupakan hakikat asli mereka, kualitas asli mereka sebagai manusia. Masyarakat memengaruhi mereka, dan itu menjadi seperti sebuah tren, itu menjadi sebuah kebiasaan. Jadi, orang-orang terus hidup seperti itu, melegalkan cara hidup yang buruk. Bahkan pemerintah dan hukum pun mendukung kehidupan seperti ini. Jadi, setiap orang hanya meniru contoh buruk satu sama lain, dan semuanya jatuh seperti itu bersama-sama, turun ke dasar standar moral, standar kebajikan.

Pada mulanya, manusia tidak seperti itu. Manusia yang pertama kali datang ke planet ini tidak seperti itu. Dan perlahan, perlahan, kita jatuh. Itu juga karena dunia ini masih penuh dengan demon. Para demon itu juga terbentuk dari para manusia yang telah jatuh. Dan semakin banyak kita jatuh, semakin banyak populasi demon, dan itulah bagaimana kita memiliki dunia seperti sekarang ini. Kita menormalkan semua jenis perilaku buruk, semua jenis standar hidup yang rendah yang tidak kita ketahui sebelumnya.

Kita datang dari Surga. Kita murni, polos, kuat, memiliki kekuatan telepati, memiliki kekuatan magis, memiliki hal-hal yang bisa kita gunakan untuk bertahan hidup lebih lama, hidup lebih lama di planet ini jika kita mau. Kita bisa terbang seperti insan-burung. Kita bisa hidup tanpa makanan. Kita bisa menyayangi satu sama lain seperti kita menyayangi diri kita sendiri. Dan perlahan, perlahan-lahan, kita kehilangan hal itu karena kita lupa siapa kita. Dan ini adalah situasi menyedihkan yang telah kita timbulkan pada diri kita sendiri.

Itu sebabnya Tuhan kasihan pada kita. Lalu, Tuhan mengutus Putra-Nya atau Malaikat kepercayaan-Nya – Para Suci dan Para Bijak dan Para Guru, sebutan kita untuk Mereka, untuk turun ke dunia yang penuh penderitaan ini untuk menyelamatkan siapa pun yang masih bisa Mereka selamatkan, untuk menyelamatkan siapa pun yang minta pertolongan untuk dibebaskan dan kembali ke Rumah. Tak setiap planet atau dunia punya keberuntungan yang begitu besar untuk memiliki satu Guru bersama mereka. Beberapa planet tidak punya; beberapa dunia tidak punya; seperti dunia neraka tidak punya seorang Guru. Tidak semua neraka punya Guru. Mungkin satu atau dua, sangat jarang. Dan meski begitu, semua makhluk di neraka tidak mendengar ceramah Guru-Guru ini; mereka tidak bisa. Mereka bahkan tak diperbolehkan. Inilah masalahnya.

Jadi, jangan bicara tentang neraka – di planet ini juga sama. Berapa banyak Guru yang telah datang dan pergi? Berapa banyak Guru yang telah datang ke planet ini dan meninggalkan kita setelah waktu Mereka habis? Dan tak banyak orang di planet ini yang punya kesempatan untuk bertemu dengan Mereka, atau mendengarkan Mereka. Dan bahkan jika mereka punya kesempatan untuk bertemu Mereka, atau mendengarkan Mereka sekali atau dua kali, belum tentu mereka akan menerima ajaran Guru tersebut, mengikutinya dan mempraktikkannya. Itu sebabnya dunia ini tidak pernah bebas dari penderitaan. Itu karena pilihan kita telah terkontaminasi dengan keputusan yang tidak cerdas, dengan pergaulan yang buruk, dengan kehidupan yang lebih rendah, dengan para demon, misalnya, atau dengan para malaikat yang terjatuh.

Jangan terlalu menyalahkan diri Anda sendiri. Bayangkan, Tuhan menciptakan malaikat, dan dia bisa terjatuh. Dia menjadi setan, menjadi anti-Tuhan, anti-Kristus, anti-Buddha. Dan ketika Buddha masih hidup, sepupu jauh-Nya, Devadatta, juga tidak hanya meniru-Nya untuk mendapatkan pengaruh, untuk menjadi terkenal dan kaya, tetapi bahkan mencoba membunuh Sang Buddha berkali-kali, dan dalam banyak kehidupan. Setiap kali Sang Buddha menjelma untuk menolong para makhluk, Devadatta juga bereinkarnasi sebagai kekuatan yang sangat jahat untuk menentang Sang Buddha, untuk mencelakai Sang Buddha. Untuk menciptakan masalah, menciptakan peristiwa-peristiwa yang membuat reputasi Buddha merosot, atau hidup-Nya dalam bahaya, atau menghadapi situasi yang fatal dan mati, entah itu secara brutal atau tidak terlalu brutal. Banyak Guru yang memiliki masalah ini juga di planet ini, dan tampaknya semakin parah.

Karena semakin banyak makhluk demon, atau iblis, atau hantu yang muncul – hantu-hantu jahat, hantu-hantu bengis, hantu-hantu yang kejam – semakin banyak manusia menjadi jahat, semakin rendah kualitasnya, maka semakin banyak pula demon, iblis, dan hantu-hantu bengis yang mereka miliki di dunia yang sama. Dan para demon, para hantu, dan para iblis ini, mereka memengaruhi semakin banyak manusia untuk membuat mereka semakin jahat – dengan demikian, jauh dari Tuhan – dan mengalami segala macam rasa sakit dan penderitaan, dan bahkan menjadi demon atau hantu itu sendiri untuk mencelakai diri mereka sendiri, mencelakai orang lain juga, dengan kualitas rendah yang telah menjadi kualitas diri mereka sendiri.

Jadi, tolonglah, siapa pun yang mungkin Anda kenal, ingatkan mereka dengan lembut. Beri tahu mereka untuk menjadi vegan. Setidaknya mengurangi karma membunuh, sehingga tubuh mereka, pikiran mereka, akan lebih kuat, lebih sehat, dan lebih kuat untuk menghadapi masalah fisik dan masalah mental mereka sendiri. Karena masalah fisik terkadang juga tidak seburuk masalah mental dan masalah psikologis. Segala macam masalah. Karena mereka tidak tahu bagaimana cara keluar dari jebakan maya, dari keburukan, dan dari situasi sekitar yang tidak menguntungkan dan dari energi yang tidak baik. Manusia patut dikasihani, sungguh. Itu sebabnya Tuhan selalu mengirimkan Para Suci-Nya, Putra-Nya untuk turun dan membantu kita. Tapi tak semua dari kita mendengarkan. Kebanyakan dari kita tak mendengarkan. Itu sebabnya dunia terus menjadi seperti sekarang, dan tampaknya semakin memburuk.

Jadi, kita mengalami semakin banyak bencana, semakin banyak masalah saat ini, dan perang dari satu negara ke negara lainnya. Kita bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Sebagian besar dari kita tidak tahu. Dan bahkan jika Para Suci, Para Bijak serta para pewaskita terus memberi tahu kita, “Jika Anda ingin menghindari lebih banyak masalah, tolong lakukanlah ini, lakukanlah itu. Hiduplah dengan benar. Jangan membunuh, jangan mencuri,” kebanyakan manusia masih tak bisa mendengarkan itu dan mempraktikkan prinsip-prinsip sederhana itu untuk menjaga diri tetap aman dan sehat, normal, dan menjadi manusia sejati. Sebaliknya, mereka mencari segala macam hal untuk memfitnah Para Guru atau untuk membuat Mereka celaka dengan cara apa pun yang mungkin.

Photo Caption: Tenangkan Ruang Anda!

Unduh Foto   

Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android