Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • polski
  • italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Others
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • polski
  • italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Others
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Pembeberan oleh Raja Perang tentang Perang dan Perdamaian, Bagian 4 dari 7

2024-06-22
Lecture Language:English
Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut

Oh, saya tidak suka bank lagi. Bank membuat banyak masalah bagi saya. Terkadang, banyak birokrasi. […] Mereka tidak mengizinkan saya memberikan uang kepada orang lain, bahkan melalui cek atau kartu kredit. […] Saya hanya ingin mengirim uang, hanya (US$)40.000 ke penampungan insan-hewan yang membutuhkan. Mereka melarang saya. Mereka bilang saya tak diperbolehkan. Dan jika saya meminta beberapa murid saya, yang biasa menyimpan uang saya sebelumnya, untuk mengirimkannya ke bank saya, maka mereka (bank) tak mengizinkan saya menerimanya. Sebagai contoh, jika itu dari Singapura, mereka mengatakan kepada saya bahwa Singapura adalah negara Muslim! Ya Tuhan! Orang bebal macam apa itu? […]

Ngomong-ngomong, ada sesuatu yang ingin saya sampaikan kepada anggota tim saya di Supreme Master Television: Saya memperhatikan bahwa setiap kali saya memuji seseorang, atau suatu grup karena telah melakukan sesuatu dengan baik, sesuatu yang baik, lalu, besoknya atau beberapa hari berikutnya, mereka membuat situasi yang kacau atau hal-hal yang buruk – maksud saya, ini bukan pertama kali, bahkan sebelum ada Supreme Master Television. Bukan “buruk” yang merugikan orang lain, tapi kualitasnya sudah tidak bagus lagi atau mereka membuat masalah bagi saya dengan menciptakan situasi yang kacau. Jadi, mulai sekarang, saya tidak akan memuji Anda lagi secara terbuka, atau secara pribadi. Mungkin secara pribadi, jika itu baik. Jika tidak, ego adalah sesuatu... musuh besar semua orang. Ketika saya memuji Anda, itu bukan karena jiwa Anda mendengarnya atau membutuhkannya – itu ego, pikiran. Dan pikiran sering kali terbuat dari ego. Mereka hanya melebih-lebihkan apa pun yang saya katakan di dalam pikiran mereka. Kemudian mereka menjadi lebih lalai terhadap masalah penting, atau pekerjaan penting yang seharusnya mereka selesaikan.

Saya juga mengingatkan Anda bahwa kita tak perlu memuji orang. Tidak perlu. Kita tidak butuh semua itu. Apa pun yang kita lakukan dengan baik, apa pun yang kita capai dengan sempurna dalam pekerjaan yang ditugaskan atau upaya kita sendiri, itu adalah hal yang normal untuk dilakukan. Kita tidak butuh pujian, sanjungan atau semacamnya. Saya juga tidak membutuhkannya. Dan Anda bisa lihat saya meminimalkan apa pun yang kita bisa, semua keangkuhan ini. Bahkan ulang tahun saya, kita tidak merayakannya lagi. Anda merayakan Hari Ching Hai, saya tidak. Tapi itu bagus. Hari Ching Hai, sudah saya bilang, itu adalah hari Anda. Anda bisa mengingatkan diri sendiri untuk keluar dan melakukan hal-hal yang baik untuk orang lain. Tapi jangan merasa bangga, maka itu bagus.

Karena ego selalu mencoba untuk menangkap semua pujian, semua kebanggaan – tidak! Kita semua harus bersyukur kepada Tuhan dan memuja Tuhan bahwa kita punya kemampuan itu, kita punya kesempatan untuk melakukannya; bahwa Tuhan mengizinkan kita untuk melakukan hal-hal yang baik. Dan kita harus merasa gembira bahwa orang lain gembira melalui perbuatan kita. Itu sudah cukup. Di dunia ini terkadang, demi orang lain, kita mendorong mereka untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Jadi, kita punya beberapa penghargaan, pujian, atau surat ucapan terima kasih. Namun saya masih mempertimbangkan apakah kita harus terus melakukannya. Saya akan mempertimbangkannya. Saya akan bertanya pada Surga apakah kita harus melakukannya atau tidak.

Tentu saja, perbuatan amal, kapan pun Anda bisa, bagaimanapun Anda bisa membantu orang lain yang membutuhkan, harus terus berlanjut. Saat ini, dunia kita benar-benar dalam kekacauan yang sangat besar. Begitu banyak pengungsi dari “perang kelaparan,” belum berbicara tentang perang sebenarnya dengan senjata. Tetapi perang kelaparan, perang kehausan, benar-benar membunuh banyak, banyak, banyak orang, manula, anak-anak, di seluruh dunia, di mana-mana, bahkan di beberapa negara yang kuat, negara-negara kaya. Saya melihat orang-orang yang kehilangan tempat tinggal, tertindas, dan hati saya tidak pernah bisa merasa damai. Saya melakukan apa yang saya bisa, tentu saja, tanpa melapor ke Anda. Sebelumnya, setiap kali saya punya uang tunai, saya akan memberikannya kepada orang-orang di jalan. Akan lebih baik jika saya punya uang tunai. Sekarang saya tak membutuhkannya karena saya sedang dalam masa retret; Saya tidak bisa pergi ke mana-mana untuk memberi.

Namun sebelumnya, setiap saat, saya selalu membawa sejumlah uang tunai untuk diberikan kepada orang-orang di jalan. Atau jika saya melihat keluarga miskin, atau jika saya mengetahuinya, saya akan pergi ke rumah mereka dan memberi mereka sesuatu untuk memenuhi kebutuhan mendesak mereka plus ekstra untuk masa depan. Tentu saja tidak terlalu aman untuk membawa uang tunai, tetapi saya selalu pergi dengan seseorang dan menyembunyikan uang tunai dengan baik. Hanya jika saya butuh, barulah saya mengeluarkannya. Sangat tidak aman untuk melakukan hal tersebut. Tetapi karena hati saya, saya merasa sedih melihat orang lain yang membutuhkan: berjalan dengan kaki terbakar di jalan aspal yang panas, atau mengenakan pakaian yang compang-camping – tidak cukup untuk melindungi diri dari angin musim dingin. Begitu banyak hal lainnya. Atau bank makanan kosong, jadi saya hanya perlu membeli makanan dan memberikannya kepada mereka. Semua ini, tentu saja, Anda tidak tahu.

Dan ketika saya sedang retret, maka saya harus menyuruh orang lain untuk melakukannya, dan tentu saja akan melalui akuntan. Tetapi tidak semuanya dilaporkan kepada Anda. Kebanyakan saya ingat untuk bilang ke mereka, “Tolong jangan umumkan ke publik, lakukan untuk saya saja.” Jika saya mengenal seseorang, saya akan menelepon mereka dan bilang, “Pergilah dan belilah ini dan itu, dan ajaklah keluarga atau teman-teman Anda. Pergilah ke tempat yang memungkinkan di daerah Anda, atau lebih jauh lagi – sejauh yang Anda bisa. Jika waktu Anda memungkinkan dan pekerjaan Anda memungkinkan untuk menyumbang ke bank makanan atau ke orang-orang, lakukanlah diam-diam.” Jadi, saya bukan hanya menyuruh Anda melakukannya. Saya juga bersama Anda, melakukan berbagai hal bersama Anda. Apa pun hal baik yang Anda lakukan untuk orang lain, jika saya bisa, saya juga bersama Anda. Kita adalah sebuah tim. Bahkan jika Anda tak tahu saya melakukan sesuatu, saya tetap melakukannya. Saya anggota tim Anda. Jadi, jangan lupa untuk membantu orang lain jika Anda mampu. Untuk apa Anda menimbun uang Anda di mana saja, jika Anda tidak perlu? Di bank, misalnya.

Oh, saya tidak suka bank lagi. Bank membuat banyak masalah bagi saya. Terkadang, banyak birokrasi. Jika saya mengubah alamat saya, atau mengganti paspor saya, maka mereka akan membuat banyak masalah. Mereka tidak mengizinkan saya memberikan uang kepada orang lain, bahkan melalui cek atau kartu kredit. Mereka menghentikan semuanya. Saya hanya ingin mengirim uang, hanya (US$)40.000 ke penampungan insan-hewan yang membutuhkan. Mereka melarang saya. Mereka bilang saya tak diperbolehkan. Dan jika saya meminta beberapa murid saya, yang biasa menyimpan uang saya sebelumnya, untuk mengirimkannya ke bank saya, maka mereka (bank) tak mengizinkan saya menerimanya. Sebagai contoh, jika itu dari Singapura, mereka mengatakan kepada saya bahwa Singapura adalah negara Muslim! Ya Tuhan! Orang bebal macam apa itu? Bagaimana mungkin Singapura adalah negara Muslim? Luar biasa betapa bebalnya orang-orang bank. Manajer bank saya sendiri – saya tidak ingin menyebutkan nama banknya. Atau haruskah saya? Tidak. Saya tidak ingin membalas dendam.

Saya hanya memberi tahu Anda itu kisah nyata yang terjadi pada saya. Dan mereka hampir menyita semua uang saya di bank. Jadi saya tak bisa memakainya untuk apa pun. Saya bilang, “Bisakah saya mengirimkan uang ini ke semua tempat lain, seperti ke gereja-gereja, kuil-kuil, para biksu, para imam dari berbagai agama? Bisa atau tidak?” Juga, “Tidak, tidak bisa!” Mereka hanya ingin menyimpannya, untuk menghasilkan uang bagi mereka sendiri. Mereka tidak peduli apakah uang saya bisa membantu orang lain atau membantu institusi-institusi keagamaan. Benar-benar seperti itu. Karena saya tidak suka untuk selalu menyimpan uang di bank. Saya juga ingin punya uang tunai. Atau saya ingin bisa mengirimkannya ke daerah yang membutuhkan. Itulah mengapa terkadang saya lebih suka punya uang tunai. Karena saya juga menyumbang kepada para imam – imam Katolik, atau Muslim, atau imam Hindu, biksu Hindu, biksu Buddha – siapa saja yang saya lihat membutuhkan atau layak. Saya memberi kepada para imam karena saya tahu para imam akan memberikannya ke orang-orang miskin. Para pastor Katolik, pendeta Kristen, dan biksu Buddha, mereka juga memiliki panti asuhan atau memelihara insan-anjing di kuil. Saya tahu semua itu. Jadi saya menyumbang ke mereka.

Saya juga bilang bahwa mereka bisa menggunakan sebagian untuk kebutuhan pribadi mereka seperti sepatu dan pakaian musim dingin. Atau terkadang saya membelinya dan mengirimkannya ke mereka. Atau saya mengirimkan uang ke mereka dan bilang, “Saya melihat sepatu Anda sudah lusuh atau sangat usang. Tolong, ini untuk sepatu Anda dan sedikit tambahan untuk pakaian Anda di musim dingin, karena di sini sangat dingin.” Sebagai contoh, beberapa biksu, seperti biksu Thailand, biksu Âu Lạc (Vietnam), mereka tinggal di negara yang lebih dingin; atau mereka tinggal di suatu daerah kecil, dengan ruangan kecil untuk melakukan pekerjaan mereka bagi umatnya, bagi pengikutnya, dan mereka tidak punya cukup pakaian, atau mereka tidak punya uang. Jadi saya membelinya untuk dikirimkan ke mereka, atau saya mengirimkan uangnya melalui beberapa umat mereka untuk diberikan kepada mereka. Saya berkata, “Belilah ini dan itu untuknya, atau tanyakan apa yang mereka inginkan dan belikan untuk mereka.”

Dan saya tidak bisa hanya mengirim cek untuk itu – saya tidak selalu membawa cek di saku. Uang (tunai) sangat memudahkan. Jadi jangan memandang rendah uang. Uang itu sangat penting, sangat bagus. Jika Anda tidak memakainya, jika Anda punya banyak surplus, tolong keluarkan dari bank Anda dan berikan kepada orang lain yang sangat membutuhkan. Berikan mereka sedikit waktu lagi untuk tetap hidup, agar mereka punya peluang untuk mengingat Tuhan, berdoa kepada Tuhan, dan mereka dapat terangkat dan diberkati atas pahala itu – jika tidak di kehidupan ini, maka di kehidupan berikutnya. Karena tidak semua dari mereka dapat melihat Guru untuk membebaskan mereka. Tidak, bahkan tidak semua memiliki keberuntungan itu. Lebih mudah memiliki keberuntungan untuk menjadi kaya; tapi tidak mudah memiliki keberuntungan untuk bertemu Guru yang tercerahkan untuk membebaskan Anda. Saya suka uang tunai karena sangat praktis untuk digunakan. Terkadang saya tinggal di berbagai negara; Saya berkeliling dan melihat tempat penampungan insan-hewan mana, panti asuhan mana yang membutuhkan uang. Saya hanya berikan uang itu. Karena saya tidak ingin mereka tahu nama saya. Saya tidak ingin mereka tahu siapa saya dan sebagainya. Jadi, uang tunai sangat memudahkan bagi saya, saat saya tidak sedang retret, tentunya.

Tetapi terkadang bank, oh... Bahkan jika saya pergi ke negara lain, dan saya ingin mengganti bank, mereka tidak mengizinkan saya. Mereka membuat begitu banyak masalah. Suatu kali, saya pergi ke Kanada. Saya ingin membeli rumah di sana. Tempat itu terlihat sangat bagus, dan saya ingin tinggal di Kanada. Namun kemudian bank itu menghentikan saya – bank saya. Saat itu, saya sedang berada di Spanyol. Mereka menghentikan saya. Itu bank lain. Saya punya banyak pengalaman buruk dengan banyak bank: Sebuah bank di Amerika, sebuah bank di Spanyol, bank besar – bank internasional, bank terkenal, bukan bank biasa. Saya pikir bank-bank terkenal internasional ini akan memiliki layanan yang baik, memudahkan untuk hidup saya. Itu tidak benar. Dan bank-bank internasional yang terkenal juga dari Jerman, Amerika, Spanyol, Prancis – oh, saya sudah mencoba semua jenis bank. Mereka membuat begitu banyak masalah untuk saya, begitu banyak birokrasi.

Photo Caption: Penampilan Berbeda Tidak Membuat Persahabatan Berbeda

Unduh Foto   

Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android